Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, promosi wisata di Jawa Barat cepat menyebar secara viral. Ini sebetulnya potensi yang sejatinya bisa dimanfaatkan oleh pemerintah daerah setempat untuk mendongrak popularitas wisata di wilayahnya.
Namun sayangnya, kecepatan penyebaran trend objek wisata di media sosial tak dibarengi dengan upaya pemerintah daerah untuk menangkap peluang tersebut. Apalagi di zaman serba gadget ini, para pemburu tempat wisata sudah banyak yang antimainstream dalam mengunjungi tempat wisata.
Mereka rela harus menembus rute yang sulit demi mendapatkan objek foto selfie. Inilah yang kemudian semestinya menuntut pemerintah setempat untuk lebih melek teknologi. Buktinya, bukan hanya setiap bulan, malah setiap minggu ada saja objek wisata baru di seputaran Jawa Barat yang menjadi trending topic.
Kesejukan Mata Air Cipelang
Salah satu objek wisata yang kini menjadi trending di media sosial adalah Mata Air Cipelang di Sumedang. Tempat yang biasa disebut Sirah Cipelang ini memang masih alami dan mulai "terkuak" di kalangan para pelancong. Informasi seputar tempat ini menjadi magnet para wisatawan untuk mengunjunginya. Mata Air Cipelang yang terdapat di lereng Gunung Tampomas memang menyajikan objek wisata yang penuh pesona.
Mata air ini mempunyai kedalaman dua meteran dan dan bagian hilirnya dibuat penampungan sekitar 10 meteran. Mata air ini terdapat di Desa Cipamekar, Kecamatan Conggeang, Kab. Sumedang. Kesejukan air sangat alami ini menyimpan magnet tersendiri. Pepohonan yang tumbuh di sekelilingnya menambah keasrian tempat ini.
Lokasi wisata ini memang dikelola seadanya oleh para penduduk setempat. Jadi, untuk karcis ke tempat wisata belum dikelola secara profesional sebagai tempat wisata. Begitu pula fasilitas penunjang lainnya, ya seadanya saja. Untuk ke tempat ini beberapa tips yang bisa siapkan: bisa pakai kendaraan roda empat atau roda dua; perbekalan makanan siapkan dari rumah; dan untuk ganti pakaian cari belum ada tempat khusus.
Terletak di hilir sungai, Mata Air Cipelang menyajikan kesejukan alam yang bisa menjadi wisata andalan di Sumedang. Dengan berpatokan pada keseimbangan alam, tempat wisata air ini semestinya sudah mulai dibenahi. Hal ini baik dari pengelolaan objek wisata, fasilitas, akses, hingga promosi. Untuk tempat wisatanya sendiri memang aliran mata air yang digunakan adalah bagian hilir.
Adapun bagian hulu tetap dijaga keadaannya. Bagian hulu mata air ini biasa digunakan warga Desa Cipamekar, Kec. Conggeang Kab. Sumedang. Air di bagian hulu dialirkan ke pipa-pipa warga untuk dijadikan sumber air minum dan kebutuhan rumah tangga penduduk setempat.
Mata pencaharian penduduk Desa Cipamekar sebagian besar sebagai petani baik sebagai petani penggarap (buruh tani) maupun petani yang menggarap lahan sendiri. Lahan pertanian yang paling banyak berbentuk pesawahan yang menghasilkan produk padi.
Daerah ini dikenal juga sebagai sentra lumbung padi di Sumedang. Selain berbentuk pesawahan ada juga yang berbentuk perkebunan. Perkebunan utama penduduk Desa Cipamekar adalah perkebunan salak. Sementara Seni budaya yang berkembang di Desa Cipamekar adalah Tari Jaipong dan seni Kuda Renggong.
Rute Menuju Mata Air Cipelang, Sumedang
Untuk mencapai tempat ini, Anda bisa keluar dari tol Cileunyi ambil arah ke Jln. Jatinangor - Tanjungsari - Sumedang - Conggeang. Perjalanan keluar tol Cileunyi kurang lebih ditempuh 2 jam. Rute lainnya bisa keluar jalur tol Cikampek ke tol Cipali dan exit Tol Cikedung. Patokannya, lokasi mata air Cipelang ini sangat berdekatan dengan Kantor Desa Cipamekar Sumedang.
----------
Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS