Anak2 SMP kahuripan padjadjaran manfaatkan momen bulan purnama untuk belajar astronomi, meneropong di alun2 Maya Datar, itulah kicauan dari Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi di akun Twitter-nya. Twit orang nomor satu di Purwakarta ini berkaitan dengan program pemadaman listrik yang digelar pada malam purnama. Kebetulan untuk bulan September kali ini, bulan purnama terjadi pada tanggal 27.
Jika pemadaman listrik selama ini digelar setahun sekali dalam Earth Hour di Purwakarta bulan ini ada Purnama Hour, anjuran mematikan lampu setiap sebulan sekali setiap bulan purnama. Melalui pemadaman listrik dalam Purnama Hour tersebut, pesan yang hendak disampaikan adalah tentang penghematan energi, khususnya energi listrik.
Purnama Hour bulan September kali ini dipusatkan di Desa Cihanjawar, Kecamatan Bojong, di bawah kaki Gunung Sunda. Kegiatan kali ini akan melibatkan mahasiswa, ribuan pelajar dari tingkat SD, SMP, SMA, dan masyarakat. Khusus untuk pelajar diwaiibkan membuat karya tentang purnama sesuai minat dan bakatnya.
Menurut Bupati yang biasa dipanggil Kang Dedi, saat ini warga Purwakarta berjumlah 970 jiwa, kurang dari satu juta jiwa. Asumsinya, jika 50% lebih dari jumlah penduduk mematikan listrik dan memaksimalkan sinar purnama sebulan sekali, itu akan mengurangi beban elektrifikasi. Selain manfaat tersebut, Purnama Hour juga dimaksudkan sebagai ajang praktik pelajaran sains bagi para pelajar di Purwakarta. Saat Purnama Hour dia anjurkan agar para pelajar mempelajari purnama, bisa nanti membuat lukisan, karya sastra hingga mengkaji bulan purnama lewat teropong dan lain sebagainya.
Menurutnya pula, tidak ada sisi mistik pada penerapan mati listrik saat bulan purnama. Ia ingin mengajak warganya kembali ke alam. Dimana konsep kembali ke alam pada malam tanpa lampu di bulan purnama dapat memunculkan daya nalar dan arah pemikiran yang positif. Anda ingin merasakan sensasi menikmati keindahan bulan purnama di tengah keheningan malam tanpa lampu dan listrik? Cobalah sekali-kali datang ke Purwakarta untuk menikmati program ini.
Jika pemadaman listrik selama ini digelar setahun sekali dalam Earth Hour di Purwakarta bulan ini ada Purnama Hour, anjuran mematikan lampu setiap sebulan sekali setiap bulan purnama. Melalui pemadaman listrik dalam Purnama Hour tersebut, pesan yang hendak disampaikan adalah tentang penghematan energi, khususnya energi listrik.
Purnama Hour bulan September kali ini dipusatkan di Desa Cihanjawar, Kecamatan Bojong, di bawah kaki Gunung Sunda. Kegiatan kali ini akan melibatkan mahasiswa, ribuan pelajar dari tingkat SD, SMP, SMA, dan masyarakat. Khusus untuk pelajar diwaiibkan membuat karya tentang purnama sesuai minat dan bakatnya.
Menurut Bupati yang biasa dipanggil Kang Dedi, saat ini warga Purwakarta berjumlah 970 jiwa, kurang dari satu juta jiwa. Asumsinya, jika 50% lebih dari jumlah penduduk mematikan listrik dan memaksimalkan sinar purnama sebulan sekali, itu akan mengurangi beban elektrifikasi. Selain manfaat tersebut, Purnama Hour juga dimaksudkan sebagai ajang praktik pelajaran sains bagi para pelajar di Purwakarta. Saat Purnama Hour dia anjurkan agar para pelajar mempelajari purnama, bisa nanti membuat lukisan, karya sastra hingga mengkaji bulan purnama lewat teropong dan lain sebagainya.
Menurutnya pula, tidak ada sisi mistik pada penerapan mati listrik saat bulan purnama. Ia ingin mengajak warganya kembali ke alam. Dimana konsep kembali ke alam pada malam tanpa lampu di bulan purnama dapat memunculkan daya nalar dan arah pemikiran yang positif. Anda ingin merasakan sensasi menikmati keindahan bulan purnama di tengah keheningan malam tanpa lampu dan listrik? Cobalah sekali-kali datang ke Purwakarta untuk menikmati program ini.
----------
Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS
