Hadiah Sastra Rancage adalah penghargaan yang diberikan kepada orang-orang yang dianggap telah berjasa bagi pengembangan bahasa dan sastra daerah. Penghargaan ini diberikan oleh Yayasan Kebudayaan Rancage, yang didirikan oleh budayawan Ajip Rosidi, Erry Riyana Hardjapamekas, Edi S. Ekadjati, dan beberapa tokoh lainnya.
Sejarah Sastra Rancage
Pada awalnya (tahun 1989 hingga 1993), hadiah sastra ini hanya mencakup sastra Sunda, namun kemudian penghargaan ini juga diberikan kepada dunia sastra Jawa (sejak 1994), sastra Bali (sejak 1998), dan sastra Lampung (sejak 2008). Pada tahun 1990, Hadiah Sastra Rancage menjadi dua, yaitu untuk karya yang terbit berupa buku dan untuk jasa bagi mereka (perorangan atau lembaga) yang berjasa dalam pengembangan bahasa dan sastra daerahnya. Sejak tahun 1993, penghargaan ini juga dilengkapi dengan Hadiah Samsudi, yakni penghargaan khusus untuk penulis buku bacaan anak berbahasa Sunda.
Penerima Sastra Rancage 2015
Sembilan sastrawan menerima hadiah sastra Rancage 2015. Tahun ini, untuk pertama kalinya Sastra Batak mendapat penghargaan yang digagas Yayasan Kebudayaan Rancage ini. Sementara yang lainnya, yaitu Sastra Sunda sudah ke-27, Sastra Jawa ke-22, dan Sastra Bali ke-19.
Pemberian Hadiah Sastra Rancage tahun ini dilangsungkan di di Perpustakaan Ajip Rosidi, Jalan Garut, Kota Bandung pada Sabtu, 22 Agustus 2015.
1. Penerima Penghargaan Sastra Sunda
Untuk Sastra Sunda, ada 19 judul buku dari 18 pengarang tahun lalu yang dipertimbangkan penghargaan. Dari 19 karya itu dikerucutkan menjadi tiga karya. Buku sastra Sunda yang mendapat hadiah Rancage 2015 adalah kumpulan guguritaan (puisi tradisional) karya Dian Hendrayana berjudul Lagu Ngajadi.
Sementara untuk penghargaan Rancage jasa Sastra Sunda diberikan kepada Aam Amalia, yang tak pernah berhenti menghasilkan sastra Sunda dan juga melakukan regenerasi. Ia sejak umur 16 tahun mulai menulis cerita pendek dan hingga saat ini tidak pernah berhenti. Sedangkan penghargaan Samsoedi 2015 untuk bacaan anak-anak berbahasa Sunda, pemenangnya adalah Ahmad Bakri dengan judul Kasambet.
2. Penerima Penghargaan Sastra Jawa
Untuk Sastra Jawa, seperti tahun-tahun sebelumnya selalu didominasi karya prosa, roman, dan juga cerita pendek. Tahun ini yang meraih penghargaan Rancage Sastra untuk sastra Jawa adalah Triman Laksono, dengan karyanya kumpulan puisi berjudul Sepincuk Rembulan. Sementara penghargaan Rancage jasa Sastra Jawa diberikan kepada Yulitin Sungkowati.
3. Penerima Penghargaan Sastra Bali
Penghargaan Rancage Sastra Bali diberikan kepada I Gede Putra Ariawan dengan kumpulan cerita pendeknya berjudul Ngurug Pasih. Sementara Rancage jasa Sastra Bali diserahkan kepada I Nyoman Adiputra.
4. Penerima Penghargaan Sastra Batak
Dua sastrawan Batak menerima penghargaan Rancage untuk Sastra Batak Toba pertama kalinya adalah Saut Poltak Tambunan dengan karyanya Si Tumoing: Manggorga Ari Sogot dan Si Tumoing: Pasiding Holang Padimpos Holong. Sementara penghargaan Sastra Rancage untuk jasa Sastra Batak adalah Leonardus Egidius Joosten.
Para penerima penghargaan mendapatkan piagam dan uang tunai langsung yang diserahkan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Menteri PAN RB Yuddy Chrisnandi, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dan Ajip Rosidi.
Sejarah Sastra Rancage
Pada awalnya (tahun 1989 hingga 1993), hadiah sastra ini hanya mencakup sastra Sunda, namun kemudian penghargaan ini juga diberikan kepada dunia sastra Jawa (sejak 1994), sastra Bali (sejak 1998), dan sastra Lampung (sejak 2008). Pada tahun 1990, Hadiah Sastra Rancage menjadi dua, yaitu untuk karya yang terbit berupa buku dan untuk jasa bagi mereka (perorangan atau lembaga) yang berjasa dalam pengembangan bahasa dan sastra daerahnya. Sejak tahun 1993, penghargaan ini juga dilengkapi dengan Hadiah Samsudi, yakni penghargaan khusus untuk penulis buku bacaan anak berbahasa Sunda.
Penerima Sastra Rancage 2015
Sembilan sastrawan menerima hadiah sastra Rancage 2015. Tahun ini, untuk pertama kalinya Sastra Batak mendapat penghargaan yang digagas Yayasan Kebudayaan Rancage ini. Sementara yang lainnya, yaitu Sastra Sunda sudah ke-27, Sastra Jawa ke-22, dan Sastra Bali ke-19.
Pemberian Hadiah Sastra Rancage tahun ini dilangsungkan di di Perpustakaan Ajip Rosidi, Jalan Garut, Kota Bandung pada Sabtu, 22 Agustus 2015.
1. Penerima Penghargaan Sastra Sunda
Untuk Sastra Sunda, ada 19 judul buku dari 18 pengarang tahun lalu yang dipertimbangkan penghargaan. Dari 19 karya itu dikerucutkan menjadi tiga karya. Buku sastra Sunda yang mendapat hadiah Rancage 2015 adalah kumpulan guguritaan (puisi tradisional) karya Dian Hendrayana berjudul Lagu Ngajadi.
Sementara untuk penghargaan Rancage jasa Sastra Sunda diberikan kepada Aam Amalia, yang tak pernah berhenti menghasilkan sastra Sunda dan juga melakukan regenerasi. Ia sejak umur 16 tahun mulai menulis cerita pendek dan hingga saat ini tidak pernah berhenti. Sedangkan penghargaan Samsoedi 2015 untuk bacaan anak-anak berbahasa Sunda, pemenangnya adalah Ahmad Bakri dengan judul Kasambet.
2. Penerima Penghargaan Sastra Jawa
Untuk Sastra Jawa, seperti tahun-tahun sebelumnya selalu didominasi karya prosa, roman, dan juga cerita pendek. Tahun ini yang meraih penghargaan Rancage Sastra untuk sastra Jawa adalah Triman Laksono, dengan karyanya kumpulan puisi berjudul Sepincuk Rembulan. Sementara penghargaan Rancage jasa Sastra Jawa diberikan kepada Yulitin Sungkowati.
3. Penerima Penghargaan Sastra Bali
Penghargaan Rancage Sastra Bali diberikan kepada I Gede Putra Ariawan dengan kumpulan cerita pendeknya berjudul Ngurug Pasih. Sementara Rancage jasa Sastra Bali diserahkan kepada I Nyoman Adiputra.
4. Penerima Penghargaan Sastra Batak
Dua sastrawan Batak menerima penghargaan Rancage untuk Sastra Batak Toba pertama kalinya adalah Saut Poltak Tambunan dengan karyanya Si Tumoing: Manggorga Ari Sogot dan Si Tumoing: Pasiding Holang Padimpos Holong. Sementara penghargaan Sastra Rancage untuk jasa Sastra Batak adalah Leonardus Egidius Joosten.
Para penerima penghargaan mendapatkan piagam dan uang tunai langsung yang diserahkan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Menteri PAN RB Yuddy Chrisnandi, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dan Ajip Rosidi.
----------
Baca info wisatajabar.com lainnya di GOOGLE NEWS